Let's criticize music and appreciate it better, learn to reason and cultivate feelings from music so that we can live as critical citizens who are keen to keep Indonesia moving in the right direction.
Tag: kritik
Makna (Musik) Mana Yang Kita Bela?
Kita sering mendengar tipikal komentar seperti ini: “aduh kok band atau musisi ini memainkan musiknya di konser nggak mirip sama sekali ya dengan versi di album”, atau “sayang sekali si anu menyanyikan lagunya improve begitu, nadanya nggak sama persis dengan yang di versi rekaman.” Di masa sekarang penikmat musik sering menilai pertunjukan atau konser musik … Lanjutkan membaca Makna (Musik) Mana Yang Kita Bela?
Surat Untuk Sam: Curahan Hati Seorang Male Chauvinist Yang Terusik Oleh Rangka Tulang
(Tulisan untuk karya Founding Mother yang dibuat oleh komunitas Rangka Tulang. Karya Rangka Tulang sendiri dibuat sebagai respon pada karya Indieguerillas/Ketjilbergerak yang berbentuk Galeri Nginjen (Ganjen) yang diletakkan di dalam dome Art Jog 2015. Pameran di dalam pameran ini dikuratori oleh kurator muda berbakat filsafat Sita Magfira) “…hanya pemenang yang kita yakini” Dear Sam Apa kabarmu … Lanjutkan membaca Surat Untuk Sam: Curahan Hati Seorang Male Chauvinist Yang Terusik Oleh Rangka Tulang
Surealisme Kampus Sewon
Surealisme sering dipahami sebagai sebuah aliran dalam seni yang memaparkan sesuatu yang di luar kenyataan, seni yang mengeksplorasi alam bawah sadar, sesuatu yang lebih dari yang real. Surealisme adalah instrumen menyampaikan keresahan-keresahan mengenai realitas ke dalam forma yang di luar realitas. Meminjam definisi Dwi Marianto surealisme bisa digunakan untuk menggambarkan kondisi Indonesia yang janggal pasca … Lanjutkan membaca Surealisme Kampus Sewon
Penghancuran Peradaban
Penghancuran situs Nimrud di kota kuno Assyria Irak oleh kelompok ISIS mendapat kecaman dunia. UNESCO menyebut aksi tersebut sebagai ‘kejahatan perang’. Aksi ISIS patut dikecam karena dengan alat berat ISIS meratakan Nimrud, sebuah warisan kebudayaan yang dibangun pada abad ke 13. Beberapa waktu sebelumnya ISIS juga menghancurkan peninggalan kuno di kota Mosul Irak dan membakar … Lanjutkan membaca Penghancuran Peradaban
Pentingnya Sebuah Kritik Musik
(Dimuat di koran Tribun Jogja 12 April 2015. Versi di postingan ini adalah versi panjang sebelum dipotong oleh editor) Musik adalah hiburan. Pernyataan ini diamini oleh mayoritas masyarakat Indonesia, setidaknya bagi mereka yang memutakhirkan perbendaharaan musik yang dikonsumsi melalui media besar seperti televisi dan radio. Karena media besar memang menjadikan musik sebagai industri showbiz, jual … Lanjutkan membaca Pentingnya Sebuah Kritik Musik
Panjang Umur Pembangkangan
Saya ingat saat pertama kali ke Kulon Progo beberapa tahun yang lalu, tepatnya ke Karangwuni. Betapa saya kagum dengan semangat pembangkangan (baca: perlawanan) para masyarakat akar rumput kepada penguasa lalim (baca: negara, kerajaan Ngayogyokarto dan korporasi). Mereka adalah para petani yang jengah dan marah pada penguasa yang mencoba merebut hidup sejahtera mereka, menyerobot lahan pertanian … Lanjutkan membaca Panjang Umur Pembangkangan
Waspada Kebisingan Kota
(Dimuat di koran Kedaulatan Rakyat. 20 Februari 2015) Banyak orang yang menetap di Yogyakarta mulai mengeluhkan kemacetan yang sering terjadi di ruas jalan utama, terutama saat jam sibuk pagi atau sore. Kemacetan makin terasa di musim liburan saat banyak kendaraan pelancong luar kota singgah ke Yogya. Jalan utama seperti Malioboro begitu riuh kendaraan dan lalu lalang … Lanjutkan membaca Waspada Kebisingan Kota
Seni Untuk Apa?
(Dimuat di majalah Art Effect edisi juni 2013) Seni untuk apa? Sebuah pertanyaan yang barangkali aneh karena dilontarkan oleh akademisi yang kuliah di sebuah perguruan tinggi seni, institusi paling tua di negeri ini pula. Tapi saya rasa pertanyaan ini sah-sah saja kita lontarkan, agar kita tahu “ngapain sih kita kuliah di kampus seni?” agar kita … Lanjutkan membaca Seni Untuk Apa?
Curhat Seorang Mahasiswa Etnomusikologi Yang Baru Saja Patah Hati
Pertama perlu dipahami bahwa tulisan ini bukanlah makalah dengan basis teori rigid yang berangkat dari berbagai teori muluk-muluk. Tulisan ini murni didasarkan pada subyektifitas saya, seorang mahasiswa Etnomusikologi yang baru saja patah hati, dua kali lagi, yang pertama karena putus hubungan dengan seorang perempuan, yang kedua karena makin sadar telah menjadi korban PHP (pemberi harapan … Lanjutkan membaca Curhat Seorang Mahasiswa Etnomusikologi Yang Baru Saja Patah Hati