Cara terbaik tetap waras dan keluar dari paradoks berubahnya pandangan politik para idola kita ini adalah dengan cara membuat sebuah garis demarkasi, memisahkan antara sang seniman dengan karya seninya.
Kategori: kritik
#ArisRead2020
Ulasan pendek dari beberapa buku yang saya baca hingga pertengahan 2020 ini.
Musik dan Politik Otentik
Tentang musik, pemilihan umum (pemilu), dan gagasan politik otentik.
Surat Untuk Sam: Curahan Hati Seorang Male Chauvinist Yang Terusik Oleh Rangka Tulang
(Tulisan untuk karya Founding Mother yang dibuat oleh komunitas Rangka Tulang. Karya Rangka Tulang sendiri dibuat sebagai respon pada karya Indieguerillas/Ketjilbergerak yang berbentuk Galeri Nginjen (Ganjen) yang diletakkan di dalam dome Art Jog 2015. Pameran di dalam pameran ini dikuratori oleh kurator muda berbakat filsafat Sita Magfira) “…hanya pemenang yang kita yakini” Dear Sam Apa kabarmu … Lanjutkan membaca Surat Untuk Sam: Curahan Hati Seorang Male Chauvinist Yang Terusik Oleh Rangka Tulang
All We Make is Entertainment: Musik Indonesia Sebagai Komoditas
Kajian ini akan dimulai dengan sebuah rasa syukur bahwa sekarang ini musik Indonesia akhirnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Musik Indonesia memasyarakat dan beredar secara luas diseluruh penjuru negeri dan dijadikan prioritas hiburan oleh segenap lapisan masyarakat, bisa dibilang ini adalah pertanda kebangkitan kembali musik Indonesia yang sebelumnya sempat mengalami kelesuan dan kalah oleh … Lanjutkan membaca All We Make is Entertainment: Musik Indonesia Sebagai Komoditas